detaktangsel.com Kesehatan – Mendengkur sering dianggap sebagai gangguan tidur yang biasa dan tidak berbahaya. Namun, fakta medis menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat menjadi tanda kondisi serius yang memengaruhi kesehatan jantung, termasuk risiko gagal jantung.
Menurut Healthline, mendengkur bukan sekadar gangguan suara saat tidur. Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi gejala dari sleep apnea, gangguan tidur yang menyebabkan henti napas berulang kali saat tidur. Kendati demikian, tidak semua orang yang mendengkur mengalami sleep apnea.
Sleep apnea memiliki dua jenis utama:
- Obstructive Sleep Apnea (OSA):
Jenis yang paling umum, OSA terjadi ketika saluran napas bagian atas tersumbat selama tidur. Kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, hipertensi, aritmia, hingga stroke. - Central Sleep Apnea (CSA):
Jenis yang lebih jarang terjadi, CSA terjadi ketika otak gagal mengirim sinyal ke otot pernapasan untuk bernapas. Meski begitu, mendengkur lebih jarang ditemukan pada kasus CSA dibandingkan OSA.
OSA dapat menyebabkan gangguan napas hingga 20-30 kali per jam selama tidur. Setiap kali pernapasan terganggu, kadar oksigen dalam darah menurun, sehingga otak memicu tubuh untuk terbangun dan menarik napas dalam-dalam. Peristiwa ini, yang sering tidak disadari pengidap, dapat terjadi ratusan kali dalam satu malam.
Sleep apnea, khususnya OSA, memiliki kaitan erat dengan gagal jantung kongestif, yaitu kondisi kronis di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Lonjakan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang terjadi selama gangguan tidur dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan hipertensi, dan memicu kerusakan pada sistem kardiovaskular. Selain itu, sentakan berulang kali saat bangun tidur memberi tekanan tambahan pada jantung.
Kurangnya tidur berkualitas juga memperburuk kondisi ini. Tidur regeneratif sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk fungsi jantung.
Tidak semua mendengkur mengindikasikan risiko gagal jantung. Namun, mendengkur kronis yang keras, terutama disertai gejala lain seperti kelelahan berlebihan di siang hari, sakit kepala pagi, atau terbangun dengan rasa tersedak, dapat menjadi tanda sleep apnea.
Mengingat risiko serius yang ditimbulkan oleh sleep apnea, penting untuk mengenali penyebab mendengkur dan segera mencari bantuan medis. Diagnosis dini dapat membantu mencegah komplikasi, termasuk gagal jantung.
Penanganan sleep apnea biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, penggunaan alat bantu seperti Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), atau tindakan medis lain yang disarankan dokter. Dengan penanganan yang tepat, risiko terhadap kesehatan jantung dapat diminimalkan, dan kualitas hidup pengidap dapat ditingkatkan.