detak.co.id, Jakarta – Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan beberapa orang lainnya dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu di barat laut Iran, menurut laporan TV pemerintah.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengumumkan bahwa Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan menggantikan sementara waktu posisi Ebrahim Raisi. Ia akan bertugas untuk memfasilitasi pemilihan presiden baru dalam 50 hari ke depan.
Rekaman drone yang diunggah di media sosial kantor berita negara Iran, IRNA, menunjukkan puing-puing helikopter Presiden Raisi. Rekaman tersebut menampilkan ekor helikopter di samping sebidang tanah yang hangus di lereng bukit yang dipenuhi puing-puing. Tim penyelamat melaporkan bahwa tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi tersebut.
Operasi pencarian besar-besaran dilakukan di pegunungan barat laut Iran setelah helikopter yang membawa Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dinyatakan hilang. Laporan media mengatakan helikopter itu – satu dari tiga helikopter yang melakukan perjalanan dalam konvoi – terjebak cuaca buruk dan kabut tebal sehingga harus melakukan “pendaratan darurat”.
BBC Verify mengkonfirmasi lokasi jatuhnya helikopter di sebuah titik di pegunungan, 2 km di sebelah barat daya Desa Uzi, di barat laut Iran. Sebuah gambar dari helikopter yang jatuh dibagikan oleh media Iran, Khabar Fouri, di saluran Telegram-nya. Gambar ini telah di geolokasi oleh analis Nathan Ruser dari Australian Strategic Policy Institute dan diperiksa oleh BBC Verify.
Lokasi yang tepat di lereng bukit dapat dicocokkan dengan membandingkan pola pepohonan dan topografi di foto dengan citra satelit dari Google Earth. Helikopter terlihat di pepohonan di lereng timur pada ketinggian sekitar 2200m.
Dilaporkan bahwa salah satu penumpang helikopter, Mohammad Ali Al-Hashem, Imam Shalat Jumat di Tabriz, kota yang menjadi tujuan konvoi tersebut, sempat meminta pertolongan. Menurut Mohammad Nami, kepala Badan Manajemen Krisis Iran, Al-Hashem selamat selama satu jam setelah kecelakaan dan mencoba melakukan kontak dengan kantor presiden. Namun, keseluruhan sembilan orang termasuk kru penerbangan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, tim penyelamat menemukan lokasi jatuhnya helikopter, namun pesawat dalam kondisi “tidak baik”. “Tidak ada tanda-tanda kehidupan” yang tampak dari helikopter, kata TV pemerintah.
Rekaman drone yang dikirim oleh Turki untuk membantu pencarian mengidentifikasi sumber panas di lokasi kecelakaan, menurut kantor berita Anadolu. Rekaman drone Bayraktar Akinci menunjukkan pemandangan udara dari lanskap di malam hari dengan noda gelap di tempat yang tampak seperti lereng bukit. Koordinat situs tersebut telah dibagikan kepada pihak berwenang Iran.
TV Iran menayangkan tayangan tim penyelamat berjalan menaiki lereng curam di tengah hujan dan kegelapan. Sementara itu, Hossein Salami, komandan Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran, telah melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan untuk menyelidiki dan mempercepat operasi penyelamatan, lapor kantor berita negara IRIB.
Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian terlibat dalam insiden kecelakaan saat menuju kota Tabriz di barat laut Iran, setelah kembali dari peresmian bendungan Qiz Qalasi dan Khodaafarin di perbatasan Iran dengan Azerbaijan. Reporter dari kantor berita Fars melaporkan bahwa pencarian helikopter menghadapi kesulitan karena kabut yang membuat jarak pandang berkurang menjadi sekitar lima meter. Daerah ini berjarak sekitar 50 km ke arah utara Tabriz.
Rekaman di televisi pemerintah menunjukkan jamaah berdoa untuk kesehatan presiden di kota suci Masyhad.