Olahraga

Ancelotti di Ujung Tanduk Jika Gagal Persembahkan Gelar

10
×

Ancelotti di Ujung Tanduk Jika Gagal Persembahkan Gelar

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com Bola – Real Madrid mulai menapaki fase transisi penting jelang musim mendatang. Meski belum ada pernyataan resmi dari klub, sejumlah langkah strategis telah mulai dirancang, utamanya untuk menyambut keikutsertaan mereka di Piala Dunia Antarklub—ajang bergengsi yang bisa memengaruhi seluruh agenda pramusim.

Di tengah berbagai persiapan itu, nasib Carlo Ancelotti menjadi sorotan utama. Walaupun pelatih asal Italia itu masih memiliki kontrak hingga 2026, posisinya belum bisa dibilang aman. Semua akan bergantung pada sejauh mana Los Blancos mampu bersaing dan meraih trofi di sisa musim ini.

Hingga kini, Ancelotti masih memimpin Real Madrid di tiga kompetisi utama: La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Pencapaian ini tetap mendapat apresiasi dari manajemen. Namun, jika tak satu pun gelar berhasil diraih, opsi pergantian pelatih bisa saja diambil sebagai langkah penyegaran.

Seiring ketidakpastian ini, spekulasi mengenai masa depan Ancelotti terus bermunculan. Timnas Brasil disebut menjadi peminat serius jasanya, terutama dalam rangka persiapan menuju Piala Dunia 2026. Selain itu, sejumlah klub dari kawasan Timur Tengah juga dikabarkan tertarik merekrutnya.

Kendati begitu, pintu Real Madrid belum sepenuhnya tertutup bagi Ancelotti. Jika tak lagi menjabat sebagai pelatih utama, bukan tidak mungkin ia tetap dilibatkan dalam struktur internal klub dalam kapasitas yang berbeda.

Sementara itu, sosok Xabi Alonso muncul sebagai kandidat pengganti yang kuat. Mantan gelandang andalan Madrid itu kini menapaki karier kepelatihan gemilang bersama Bayer Leverkusen di Bundesliga, dan dianggap sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa saat ini.

Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa pihak klub telah mengadakan kontak awal dengan Alonso. Meski belum ada kesepakatan konkret, ia dinilai cocok karena pemahaman mendalamnya terhadap identitas dan filosofi Real Madrid.

Meski begitu, Alonso belum menunjukkan niat untuk segera hengkang dari Leverkusen. Ia disebut masih betah tinggal di Jerman bersama keluarganya dan mendapat dukungan penuh dari klub atas keberhasilannya sejauh ini.

Andai kembali ke Madrid, Alonso harus beradaptasi dengan sistem kerja di Valdebebas—markas latihan Real Madrid—di mana pelatih lebih berfokus pada aspek teknis, sementara kebijakan transfer dan urusan manajemen berada di tangan jajaran direksi.

Namun dengan latar belakang dan kedekatannya dengan kultur klub, Alonso dinilai mampu menjembatani kebutuhan tim dan manajemen serta membawa semangat baru ke dalam skuad.

Untuk saat ini, semua masih bersifat kemungkinan. Ancelotti masih memimpin perburuan gelar, namun dalam beberapa bulan ke depan, hasil yang didapat bisa menjadi penentu apakah Real Madrid melanjutkan langkah bersama sang pelatih veteran, atau membuka lembaran baru bersama Xabi Alonso.***