Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Nasional

Simbol Perlawanan, Pekerja Industri Nikel Deklarasikan Antinarkoba

×

Simbol Perlawanan, Pekerja Industri Nikel Deklarasikan Antinarkoba

Sebarkan artikel ini

SULTRA, detak.co.id, – Komitmen dan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, khususnya di lingkungan industri, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menggelar Deklarasi Antinarkoba, di kawasan industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (30/7).

Kegiatan Deklarasi Antinarkoba tersebut disaksikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, bersama dengan Kapolda Sulawesi Tenggara, Dwi Irianto, serta Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Heri Maryadi, Direktur Psikotropika dan Prekursor, Aldrin Hutabarat, Direktur Intelijen, Alexander Sabar, dan Direktur Advokasi, Jafriedi.

Kepala BNN RI menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran PT VDNI atas kesadaran kolektifnya dalam menciptakan lingkungan pekerja industri yang produktif dan menolak penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika.

“Saya ingin berterima kasih kepada PT VDNI yang telah menyediakan tempat dan bersedia untuk bekerja sama dengan BNN dalam rangka melakukan perlawanan terhadap bahaya ancaman narkotika. Narkotika menjadi ancaman kemanusiaan, bahkan justru menjadi ancaman peradaban manusia. Sebagai ancaman kemanusiaan, narkotika merusak sendi-sendi kehidupan, mulai dari individu menyerang saraf, menyerang mental, dan kesehatan,” kata Marthinus Hukom.

Selain itu, Kepala BNN RI juga mengimbau para pekerja industri nikel agar tidak terbuai dengan bujukan para bandar narkoba di luar sana yang mencoba menghasut untuk menguasai market. Mengingat, Indonesia menjadi target pasar yang besar, karena 3,3 juta penduduk Indonesia terpapar penyalahgunaan narkotika.

“Hari ini mereka (bandar) menyasar juga kelompok produktif termasuk para pekerja. Karena mereka ingin mempertahankan pasar dan memperbanyak keuntungan dari bisnis narkoba tersebut. Mereka memberikan propaganda untuk menawarkan seakan-akan narkoba memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan hidup, termasuk di dalamnya seakan memberikan motivasi atau stimulus agar kerja lebih produktif. Padahal sesungguhnya apa yang mereka tawarkan adalah upaya mendegradasi kualitas hidup manusia secara perlahan,” jelas Kepala BNN RI lebih lanjut.

Oleh karena itu, Kepala BNN RI berharap kegiatan Deklarasi Antinarkoba di kawasan industri ini menjadi simbol perlawanan terhadap peredaran gelap narkotika yang menyasar para tenaga kerja.

“Mudah-mudahan di hadapan Saya ini, saudara-saudara Saya tidak ada yang menggunakan narkoba.Tapi mereka (bandar) terus mencoba, jadi hari ini Saya sangat bersyukur sekali karena ada kesediaan dan kerelaan untuk bersama-sama dengan Kami berdiri di sini untuk melakukan perlawanan terhadap bahaya ancaman narkoba,” pungkasnya. (Zal)