Lima Kali Beraksi Di Tangsel, Tiga Perampas Uang Nasabah Bank Ke 'Gev' Polisi, Satu 'Tepar' Di Dor

dua dari tiga pelaku perampas uang nasabah bank terlihat dipapah oleh petugas dari Mapolsek Serpong. dua dari tiga pelaku perampas uang nasabah bank terlihat dipapah oleh petugas dari Mapolsek Serpong.

detaktangsel.comSERPONG - Satuan resimen kriminal (Reskrim) Mapolsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya berhasil membekuk tiga pelaku perampasan uang nasabah bank yang belum lama ini beraksi diwilayah hukum kepolisian polsek setempat.

Ketiga pelaku diantaranya berinisial RK (36), IDH (40), dan AMB (28). beruntung bagi RK dan AMB, keduanya hanya di hadiahi pelor panas oleh petugas di bagian kaki. Sementara IDH, saat dilakukan penyergapan di rumah kontrakannya di bilangan Cipayung, Jakarta Timur, dirinya nekat unjuk nyali dan berusaha menyerang Polisi dengan menggunakan golok. Aksi nekat IDH ini, akhirnya terhenti setelah sebutir pelor panas melesat dan bersarang di bagian dada. IDH pun tepar kena dor meski sebelumnya sempat menjalani perawatan.

"IDH sempat mengalami perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, namun tak tertolong. Ketiga pelaku sebelumnya juga sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Metro Jaya," beber Kapolsek Serpong, Komisaris Polisi (Kompol) Arman, Jumat (19/12).

Berdasarkan pengembangan, ketiga pelaku diketahui sudah berulangkali melakukan aksinya di wilayah Tangerang. Kusus di Kota Tangsel saja, kawanan penjahat tersebut setidaknya sudah lima kali dan selalu berhasil menggondol uang milik para korbannya.

Terakhir, Decky Andreya Harsyah melaporkan telah menjadi korban kejahatan pelaku di jembatan Green Cove, BSD.. Diketahui, saat itu, korban baru saja selesai mengambil uang sebesar Rp,200 juta di salah satu bank swasta yang berada di samping Teras Kota, BSD.

Setibanya di tempat kejadian, tiba-tiba ban mobil korban kempes. Saat itu, korban dan isterinya turun dari mobil untuk mengganti ban, tiba-tiba pelaku berhasil mengambil dan membawa kabur uang yang disimpan dalam tas di bagian kanan depan kendaraan.

"Pelaku kepergok dan diteriaki anak korban yang ada di dalam mobil. Tapi, ketiga pelaku keburu kabur membawa uang rampasannya dengan sepeda motor. Sebelumnya juga ada korban yang melapor kehilangan uang Rp,500 dan Rp,200 juta setelah mengambil di bank. Ternyata, ciri-cirinya juga sama dengan pelaku," paparnya.

Terkait adanya pelaku lain, Arman mengaku masih terus mendalaminya. Diyakini masih ada jaringan lain yang terlibat didalam kejahatan pelaku.

"Dua pelaku yang sudah ditangkap agak susah disuruh mengaku. Mereka selalu jawab tidak ada teman lainnya. Tapi kita tidak mempercayainya begitu saja. Besar kemungkinan ada keterlibatan orang dalam dari bank yang bekerja sama dengan pelaku,". ungkapnya.

Kanitreskrim Polsek Serpong, AKP. Toto Daniyanto menambahkan, tiap beraksi, pelaku menggunakan modus secara bertingkat. Lebih jelasnya, jika setelah diikuti dari bank korbannya sempat berhenti di tengah perjalanan, maka pelaku menggunakan modus pecah kaca.

Namun apabila kendaraan terus melaju, baru cara kempes ban diambil. Atau bahkan jika kedua cara yang dilakukan pelakau gagal, pelaku langsung merampok korbannya secara terang-terangan.

"Ketiga pelaku juga nekad merampok korbannya dengan golok dan pistol rakitan dan itu sudah disiapkan," katanya.

Barang bukti yang berhasil disita petugas diantaranya satu unit sepeda motor Yamaha Xeon warna putih bernomor B 3495 TKH, satu pucuk senjata rakitan jenis pistol (doorlock), empat butir peluru, sebilah golok dan pisau dapur bergagang kayu, satu buah pin set, satu buah tang, satu buah obeng, serta baut 14 inchi sepanjang 10 cm.

"Dari kedua pelaku yang ditangkap, masing-masing punya peran. Yang biasa bertindak sebagai eksekuter yakni saudara AMB, sedangkan RK menunggu diatas motor dan membantu AMB saat kabur," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online