Untuk itu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ingin meluruskan isu Khilafah yang berkembang dengan menggelar Halqah Islam dan Peradaban (HIP) dengan tema Monsterisasi Khilafah dan Simbol Islam , Minggu (28/9).

Datangnya pemahaman radikal seperti ISIS membuat kelompok sekuler memanfaatkan isu itu untuk memukul apa yang mereka katakan sebagai paham radikal, bagi pihak yang tidak suka terhadap Islam Isu ISIS yang berkembang dijadikan kesempatan untuk menjauhkan masyarakat dari ide khilafah.

Mereka menyimpangkan konsep khilafah dan melakukan monsterisasi khilafah,dengan begitu mereka berupaya menanamkan ketakutan atau paling tidak keengganan terhadap ide khilafah dan mengkaitkan isu tersebut dengan terorisme aksi kekerasan dan kejahatan.

" dengan adanya Isu ISIS yang merebak sekarang ,jelas sangat merugikan kaum muslim di Indonesia sebab khilafah ISIS identik dengan kekerasan dan pembunuhan, dan itu sangat jauh terbalik dengan Khilafah Islam sesungguhnya," tutur ketua Dewan Pimpinan Daerah(DPD) I HTI Kota Tangerang,Ustad Abu Miqhdad .

Abu juga mengatakan kelompok ISIS ini harus ditolak dan dibubarkan di negeri Indonesia sebab pemahaman tersebut jauh terbalik dan keliru dengan pemahaman Islam sebenarnya dimana mereka membawa kata Khilafah dan membawa atribut Islam yakni dua bendera Rasulullah Ar-Roya berwarna hitam dan Al-liwa berwarna putih dimana dibendera tersebut bertuliskan 'Laillahhaillah', ini jelas upaya monsterisasi yang dapat menimbulkan masalah baru karena bisa mengkriminalisasi ide Khilafah yang bersumber dari ajaran Islam,katanya.

Untuk itu pihaknya ingin meluruskan pemahaman Khilafah , dengan acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) yang digelar oleh HTI pada hari Minggu (28/9/14) di gedung Da'wah Jl.Kisamaun no.175 Babakan Kota Tangerang , kami berkesempatan meluruskan dan menjelaskan apa sebenarnya Khilafah menurut Islam.

Khilafah sendiri adalah kepemimpinan umum atas kaum muslim diseluruh dunia, dimana didalam khilafah terdapat Ukhuwah dan Dakwah Islam yang merupakan bagian dari ajaran Islam.

" Namun ketika ada kelompok radikal seperti ISIS yg mengkriminalisasi simbol Islam dan Khilafah Islam, ini sesungguhnya mereka tidak menerima adanya ajaran islam, " tegas Abu saat memberi sambutan.

Sementara menurut KH.Bukhori Muslim pimpinan pengasuh pondok pesantren Awabin Sepatan ,mengatakan untuk meluruskan ide Khilafah Islam yang benar berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.

Khilafah secara Islam harus melalui kurikulum disekolah, sehingga pengertian akan khilafah dalam Islam yang benar dapat dipahami oleh anak sekolah, yang nantinya bisa menjangkau seluruh generasi muda di Indonesia, untuk itu tidak perlu lagi di pisahkan adanya kurikulum dari Depag maupun dari Dinas pendidikan (Dindik) agar materi ke Islaman bisa didapatkan secara menyeluruh, singkatnya saat mennyampaikan materi tersebut .

Pembekalan yang harus ditekankan terkait isu ISIS dan arti kata Khilafah terhadap generasi muda yakni dengan pemahaman agama Islam yang benar, sebab saat ini masih banyak umat yang belum benar - benar paham mengenai Islam , sehingga masih perlu pendidikan dasar yang harus dilakukan oleh orangtua ditingkat keluarga ,sekolah mau lainnya, sehingga umat bisa membedakan mana ajaran Islam yang benar dan yang menyimpang, pungkas Ust.Fathiy Syamsudin Ramadhan Dewan Pimpinan Pusat HTI

" Seperti diketahui bahwa Khilafah itu dibenarkan oleh Islam sebab itu merupakan Syariah, namun Islam tidak membenarkan adanya kedzholiman dan kekerasan atau yang lainnya seperti yang dilakukan oleh garis keras ISIS," katanya lagi.

Dalam acara tersebut turut hadir KH.Bukhori Muslim Pimponpes Awabin sepatan, KH.Nurkholis koordinator Forum Asatidz Tangerang, Ust Saifullah Ketua DPD II HTI Kota Tangerang, Ketua DPD I ust Abu Miqhdad, Ust.Fathiy Syamsudin Ramadhan Dewan Pimpinan Pusat.