Izin RS Bunda Dalima Terancam Dibekukan, Dinkes Bentuk Tim Investigasi

Izin RS Bunda Dalima Terancam Dibekukan, Dinkes Bentuk Tim Investigasi

detaktangsel.com SERPONG – Jika ada kejanggalan pada kasus dugaan penolakan pasien BPJS Kesehatan yang ditolak RS Bunda Dalima BSD. Dinas Kesehatan mengancam akan membekukan perizinan RS khusus ibu dan anak itu.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel Toni Kusdianto mengtakan, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi untuk mencari kejelasan kasus tersebut. Pihaknya belum dapat memastikan apakah kesalahan standar prosedur operasional (SOP) dari RS Bunda Dalima atau bukan.

"Investigasi tengah berjalan. Butuh waktu untuk investigasi," ungkap Toni, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/1).

Menurutnya proses investigasi harus melalui beberapa tahapan. Di antaranya, mencari keterangan dari keluarga korban, puskesmas maupun RS Bunda Dalima. "Kita tidak bisa menjustifikasi salah atau tidaknya. Kita tunggu hasil investigasi," katanya.

Setelah hasil investigasi ada, pihaknya baru bisa menentukan sanksi yang ditujukan ke RS Bunda Dalima. Mulai dari teguran hingga pembekuan izin. Tim investigasi tersebut di antaranya, petugas dinkes, tenaga ahli kesehatan serta tim independen. "Kalau menyalahi SOP izin operasonal RS akan kita bekukan," ttegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suharno berjharap kedepannya, rumah sakit swasta yang ada di kota Tangsel tidak menolak pasien BPJS Kesehatan. Terlebih pasien sudah mempunyai surat rujukan dari Puskesmas. "Saat ini ada delapan rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan BPJS," pungkasnya.

Sebelumnya, Ety (30), pasien BPJS Kesehatan harus merelakan bayi yang akan dilahirkannya meninggal dunia. Lantaran, ditolak RS Bunda Dalima BSD, Serpong. Ety yang tercatat warga Rt1/1, Rawa Mekar Jaya, Serpong ini hendak melahirkan di Puskesmas Rawa Buntu, Rabu (20/1). Namun, karena di Puskesmas setempat tidak tertangani. Kemudian, dirujuk ke RS Bunda Delima BSD. Dengan didampingi, petugas dari Puskesmas Ety dibawa ke RS Bunda Delima. Sesampainya, di RS tersebut tidak ditangani. Hingga akhirnya meninggal dunia saat diperjalanan ke rumah sakit lain.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online