Salahsatunya Mutiara Kalam siswa SMPN 3 Tangsel mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa itu circle line. Padahal dirinya selalu pulang sekolah menggunakan jasa angkutan umum.
"Kalau tahu ada bis gratis, pasti saya menggunakan jasa itu, tapi saya tidak tahu, kalau sekarang sudah terlambat karena saya sudah lulus,"jelasnya kepada detaktangsel.com.
Senada juga dijelaskan Rini (47) ibu rumah tangga yang tinggal di Rawa Buntu, meski dirinya sering menggunakan angkutan umum, diakuinya bahwa dirinya tidak tahu adanya fasilitas umum gratis program pemerintah Tangsel tersebut. Diakuinya, dirinya pernah melihat mobil bertulisan Trans Anggrek (Circle line), namun plat merah.
"Mungkin karena tidak ada sosalisasi makanya kita tidak tahu bis itu gratis buat warga Tangsel, kita kirain mobil khusus mengangkut pegawai negeri, persoalannya setiap lewat kita selalu liat sepi penumpang," pungkasnya.
Sementara itu, Kabib Angkutan Dishub Tangsel Purnama Wijaya membantah pihaknya kurang sosalisasi keberadaan circle line. Diakui dirinya animo masyarakat Tangsel sangat antusias bahkan sudah banyak warga Tangsel yang mencoba menaiki circle line ini."Kalau masih plat merah itu benar, tapi kalau dibilang kurang sosalisasi itu tidak benar," tandasnya.