Miris, Kantor Kelurahan Jelupang Jadi Bulan - Bulanan Banjir

Serut- Kantor kelurahan Jelupang,Terendam Air akibat hujan deras dan sering terjadi, Kamis (5/12)DT Serut- Kantor kelurahan Jelupang,Terendam Air akibat hujan deras dan sering terjadi, Kamis (5/12)DT

IMG02621-20131113-1421SERUT- Hujan deras disertai petir yang melanda kawasan kecamatan Serpong Utara, kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Kamis sore (5/12), menyebabkan beberapa jalan diwilayah tersebut digenangi air hingga setinggi lutut orang dewasa. Bahkan, kantor kelurahan Jelupang juga tak luput dari dari terjangan banjir.

Menurut salah seorang stap kelurahan Jelupang yang enggan namanya disebutkan mengatakan, banjir yang sering melanda kantor kelurahannya bukan hanya sekali ini saja. Dirinya menjelaskan, sejak tahun 2011 lalu kantor kelurahannya sudah menjadi bulan - bulanan banjir. Sehingga, pelayanan terhadap masyarakat sering mengalami kendala.

"Sudah ngak kehitung berapa kali kantor kelurahan ini kebanjiran, yang saya tahu sejak bulan April 2011 lalu," ungkapnya.

Akibat dampak yang ditimbulkan banjir, kata stap kelurahan tersebut, tak jarang dirinya bersama stap lain dikelurahan Jelupang melakukan kerja bakti. Sebab, tak hanya air yang memenuhi seluruh ruangan kantor kelurahan, luapan lumpur Kali yang berada didepan kantor kelurahan juga ikut masuk kedalam kelurahan Jelupang.

"Pokoknya kalau habis kebanjiran kita semua kerja bakti, sudah berapa banyak arsip yang ngak ketolong dan hancur, padahal itukan arsip - arsip penting," ucapnya.

Kepala kantor kelurahan Jelupang, Aki Dahlan, mengatakan, banjir yang sering melanda kelurahan Jelupang akibat kurang berpungsinya gorong - gorong yang berada didepan sekolah Evata School Villa Melati Mas, berada persis dibelakang kantor kelurahan Jelupang. Menurutnya, gorong - gorong sepanjang 200 meter tersebut saat ini tidak bisa menampung debit air yang mengalir dari Kali didepan kantor kelurahan Jelupang.

"Banjir yang sering melanda kantor kelurahan Jelupang karena gorong - gorong didepan sekolah Evata School kurang berpungsi secara maksimal," terang Dahlan.

Disinggung sejauh mana pihak kelurahan berupaya terkait perbaikan gorong - gorong tersebut, Dahlan menjelaskan bahwa selama ini dirinya sudah berkordinasi dengan pihak pengembang Alam Sutera. Namun, hasilnya hingga saat ini belum menghasilkan kata sepakat.

"Kita sudah berkordinasi dengan pihak pengembang, berhubung asetnya belum diserahkan kepemkot Tangsel, jadi hasilnya sampai sekarang belum jelas," kata Dahlan.

Pantauan media, terlihat beberapa stap kelurahan berusaha menyelamatkan barang - barang termasuk arsip - arsip yang dianggap penting. Hal itu dilakukan agar kejadian banjir tidak mengganggu pelayanan kepada warga tidak mengalami kendala. (Red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online