Berlaga di laga final hari Minggu (30/10), Rachel/Trias harus mengakui keunggulan pasangan China Liu Sheng Shu/Wang Ting Ge dengan skor 14-21, 16-21. Kalah tenaga menjadi penyebab gagalnya Rachel/Trias berdiri di podium tertinggi.
“Yang paling terasa kami memang kalah tenaga dan power dari mereka hari ini. Kami mengakui mereka besar sekali powernya. Lalu kami belum bisa mengatasi ketegangan,” kata Trias kepada Tim Humas dan Media PP PBSI saat ditemui di Palacio de Deportes de Santander, Santander.
“Tadi di gim kedua sebenarnya pola mainnya sudah ketemu tapi kami kurang sabar dan kurang tahan. Lalu malah penasaran mau coba pola gim pertama yang tidak berhasil,” ungkap Rachel.
Walau kecewa tidak mampu meraih medali emas, Rachel/Trias mengaku banyak pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat di ajang ini.
“Kami kecewa belum bisa menyumbangkan medali emas tapi tidak ada alasan untuk sedih yang berlarut-larut karena ini baru awal. Setelah ini kami akan naik senior, tantangan pasti semakin sulit jadi kami jadikan ini pengalaman berharga. Kami juga bisa mengukur kekuatan pemain-pemain negara lain yang seusia kami, bukan tidak mungkin merekalah saingan-saingan kami di senior nanti,” tutur Rachel.
“Di sini kami belajar mengontrol diri dan menguatkan mental. Kami kalah di penentuan beregu dan masih harus tampil di perorangan, sungguh tidak mudah. Puji Tuhan bisa melaluinya hingga ke final,” lanjutnya lagi.
Tidak lupa, Rachel/Trias mengucapkan terima kasih untuk semua doa dan dukungan dari semua pihak yang terus mempercayai mereka.
“Terima kasih untuk semua doa dan dukungan untuk kami. Itu sangat berharga. Mohon maaf kami hanya bisa kasih medali perak,” pungkas Rachel.