Di GOR Pondok Aren, Relawan Pelipat Surat Suara Dan Polisi Kesulitan Air Bersih

Di GOR Pondok Aren, Relawan Pelipat Surat Suara Dan Polisi Kesulitan Air Bersih

detaktangsel.com PONDOK AREN - Gedung olah raga (GOR) di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tempat yang selama ini dijadikan gudang penyimpanan berbagai jenis logistik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk perhelatan pilkada 9 Desember 2015 mendatang, dinilai minim fasilitas.

Salahsatunya yakni fasilitas air bersih. Lantaran di GOR tersebut tidak di aliran air bersih,  mereka yang melakukan aktifitas seperti relawan pelipat surat suara pilkada, kepolisian dan Satpol PP, mengaku terganggu karena kesulitan lantaran di GOR tersebut tidak tersedia air.

"Ribet kalau mau buang air, saya sampai sakit nahan kencing, terpaksa saya ke musholla. Di mushollah juga air keluarnya kecil banget. Kita sih berharap di sini ada air biar kita ngak ribet mondar-mandir ke mushollah,"  ungkap Ani, pelipat surat suara yang mengaku tinggal di wilayah Kelurahan Pondok Aren, Rabu (25/11).

Menurutnya, selain kesulitan mendapatkan air bersih, didalam GOR tempatnya mengais rejeki tambahan ini terasa pengap. Hal ini disebabkan minimnya ventilasi suara yang berfungsi untuk sirkulasi udara. Ujung-ujungnya, ia pun terpaksa mandi keringat karena udara didalam ruangan terasa panas. Untuk menyiasati itu, Ani mengaku terpaksa membawa kipas angin ukuran sedang dari rumahnya.

"Kalau dulu sih disini kipas anginnya gede-gede ada di pojokan, sekarang malah ngak ada. Jadi gerah kita, makanya kipas angin saya bawa sendiri dari rumah," beber Ani yang mengaku sudah beberapa kali ikut terlibat mengerjakan pelipatan surat suara di GOR Pondok Aren.

Sulitnya air bersih di GOR Kecamatan Pondok Aren ini, tak hanya dirasakan oleh Ani, sejumlah petugas terutama kepolisian dari Polres Tangsel yang ditempatkan untuk pengamanan surat suara pilkada sejak beberapa bulan lalu itu, juga merasakan hal yang sama.

"Sayangnya cuma ngak ada airnya saja. Mau ngak mau kita harus mondar-mandir ke musholla yang ada di depan Kecamatan," kata Roby Saputra.

Polisi berpangkat Bripda ini mengaku sudah dua bulan ditempatkan di gudang KPU. Sebelumnya, dia ditempatkan di gudang KPU lama yang berada di kawasan Babakan, Kecamatan Setu.

"Ribetnya kalau malam saja, kita terpaksa bawa ember cat buat ngambil air di musholla," tandas Roby.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online