Untuk itu, guna menertibkan para pendatang tersebut, Dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) kota Tangsel, menggelar operasi bina kependudukan dibeberapa wilayah yang ada dikota Tangsel.

Seperti yang terlihat pada Selasa (10/12), Dinas catatan sipil menggelar operasi bina kependudukan dikelurahan Pondok Betung kecamatan Pondok Aren. Operasi yang melibatkan seluruh unsur Muspika kecamatan Pondok Aren, Pol PP dan TNI/Polri fokus terhadap warga pendatang yang tinggal dirumah - rumah kontrakan dan kost-kostan milik warga setempat.

Kepala bidang catatan sipil kota Tangsel, Tuidi Sartubi mengatakan, operasi bina kependudukan yang digelar kali ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah pengangguran. Selain itu, Tuidi menjelaskan bahwa pemerintah Kota Tangsel tidak menolak kedatangan warga baru. Namun demikian, dirinya berharap agar warga pendatang yang tinggal dikota Tangsel memiliki keterampilan serta dilengkapi dokumen kependudukan dari wilayah asalnya.

"Kita berharap warga pendatang yang tinggal di Tangsel harus memiliki keterampilan serta memiliki dokumen resmi yang dikeluarkan pemerintah daerah asalnya. Sebab, jika kedua nya tidak dimiliki warga pendatang, maka jumlah pengangguran di Tangsel akan bertambah," kata Tuidi Sartubi disela - sela operasi bina kependudukan.

Dia menambahkan, bagi warga pendatang yang belum memiliki dokumen kependudukan, pihaknya menghimbau agar secepatnya mengurus surat - surat kependudukan dikantor kelurahan dan kecamatan setempat.

"Secepatnya lah diurus, karena dokumen kependudukan sipatnya sangat penting yang harus dimiliki warga," ucap Tuidi.

Disinggung sangsi yang akan diberikan kepada warga yang tidak memiliki dokumen kependudukan selama tinggal di Tangsel, Tuidi menambahkan hanya operasi kependudukan ini sipatnya hanya pembinaan saja.

"Tidak ada sangsi dan ini sifatnya pembinaan saja," ucapnya singkat. (Red)