Meski begitu, adanya isu dualisme terkait kepengurusan PP Kota Tangsel benar adanya, namun hal itu tidak perlu di besar-besarkan.

Demikian di ungkapkan Yus Andrianto, Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP Kecamatan Ciputat Timur usai halal bihalal ormas PP di aula Kecamatan Pondok Aren, Sabtu (6/8/2016)

"Kalau dibilang seperti ada dualisme, iya memang betul. Tapi buat kami dualisme itu tidak dalam kapasitas yang harus di besar-besarkan," kata Iyus.

Menurutnya, untuk membangun kekokohan PP di lingkungan MPC Kota Tangsel, semua pihak yang ada dalam kepengurusan PP Kota Tangsel, harus menurunkan ego masing-masing.

"Intinya kita bisa menjadi satu kembali, kalau kita sama-sama menurunkan ego maupun kepentingan yang ada," ucapnya.

Ia menjelaskan, adanya isu dualisme PP yang ada di Kota Tangsel berawal dari pengurus lainnya yang dinilai pada saat mengambil keputusan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan yang di nilai tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

"Mudah-mudahan nanti dalam musyawarah cabang PP untuk menentukan ketua baru, semua berjalan sesuai dengan aturan," harap Iyus.

Di tempat yang sama, Ketua Bidang Organisasi Kelembagaan dan Kenggotaan (OKK) MPC-PP Kota Tangsel Ahmad Mulyadi, mengatakan adanya isu dualisme PP di Tangsel harus segera di sikapi dengan bijaksana dan semua pihak harus menganggap hal itu sebagai pembelajaran berharga dalam berorganisasi.

"Harus kita ambil yang terbaik dari adanya permasalahan ini. Karena ini merupakan pembelajaran berharga bagi kita dalam berorganisasi," tutur pria yang akrab di sapa Ebek ini.

Sementara Ketua PAC PP Kecamatan Pondok Aren, Murdih Pepenk mengatakan, PP Kota Tangsel harus menjaga kekompakan antar anggota yang ada di tujuh kecamatan ini serta tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang nantinya akan memecah belah organisasi PP.

"Sudah saatnya PP Tangsel membangun kembali kekokohan organisasi serta tidak perlu menanggapi isu yang dapat memecah belah antar sesama anggota," tandasnya.