Tangsel, Di Antara Warem Jablay Dan Usaha Ternak Rakyat

Tangsel, Di Antara Warem Jablay Dan Usaha Ternak Rakyat

PONDOK AREN- Lengkap sudah semua yang ada diwilayah kecamatan Pondok Aren, setelah Warem Jablay yang banyak bertebaran dipelosok-pelosok Pondok Aren hingga tak jarang diprotes warga karena dinilai tak sesuai dengan motto kota Tangerang Selatan yang Modern, Cerdas dan Religius.

Puncak kegelisahan dan keresahan warga terhadap maraknya Warem Jablay di Pondok Aren pun terjadi pada beberapa waktu lalu ketika sejumlah ibu-ibu dari Majlis Taklim As-syuhada, Kampung Lio, Kelurahan Pondok Kacang Barat kompak membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap keberadaan Warem Jablay diwilayahnya.

Meski terkesan berbau politis  terhadap penolakan yang dilakukan ibu-ibu Majlis Taklim kepada pemilik Warem Jablay di Kampung Lio, namun aksi tersebut telah mendorong opini masyarakat untuk terlanjur 'Anti' terhadap keberadaan Warem Jablay.

Informasi yang berkembang atas penolakan ibu-ibu Majlis Taklim, akhirnya Warem tersebut ditutup. Namun, masyarakat masih menunggu ketegasan pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap maraknya Warem Jablay yang keberadaannya tidak hanya 'ada' diwilayah kecamatan Pondok Aren, tetapi hampir diseluruh kecamatan yang ada di kota Tangsel.

Selain Warem Jablay, maraknya Kandang 'Penggemukan' Sapi di Pondok Aren juga menjadi sorotan masyarakat. Padahal, usaha kandang sapi tersebut dilakukan sudah puluhan tahun dilakukan warga bahkan pemilik mengaku usahanya itu merupakan sumber untuk membiayai hidup keluarga. Dari biaya untuk makan hingga untuk membiayai sekolah anak-anaknya.

Namun, ada sisi yang kurang diperhatikan oleh si pemilik kandang Sapi, kotoran dan limbah Sapi tidak dikelola secara maksimal. Hal ini yang tak jarang menimbulkan polemik ditengah-tengah masyarakat. Apalagi, masih segar diingatan masyarakat jika kepala BLHD kota Tangsel, Rachmat Salam menyatakan bahwa kota Tangsel saat ini merupakan kota pemukiman. Sehingga, adanya kandang sapi ditengah-tengah pemukiman warga dilarang keras karena diyakini dapat menimbulkan polemik.

Catatan terakhir yang dihimpun detaktangsel.com, Senin kemarin (9/12/2013), lagi-lagi adanya kandang Sapi yang berada di RT 05/05 Kelurahan Pondok Aren. Belakangan diketahui pimpinan Pondok Pesantren, H. Tahir, menyurati Camat Pondok Aren, HM. Sahlan karena kandang sapi milik Almarhum H. Toha itu sangat menggangu kenyamanan para santri dalam mengikuti proses belajar karena selalu   menimbulkan bau tak sedap.

Menyikapi hal itu, Trantib kecamatan Pondok Aren Pun diterjunkan untuk mengecek lokasi kandang Sapi tersebut. Dari kunjungan Trantib kelokasi kandang Sapi, pemilik berjanji akan menjual semua Sapi-sapi nya namun terlebih dahulu meminta waktu selama 3 bulan karena Sapi yang ada saat ini belum layak jual.

Agar tidak menimbulkan masalah, masyarakat kota Tangsel tentu menanti pernyataan sikap arif dan bijaksana dari instansi yang memiliki kewenangan penuh terkait kedua masalah tersebut.(Red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online