"Stok di gudang Bulog cukup tersedia, dijamin stok raskin cukup hingga Desember 2015," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/3/2015).
Khofifah menjelaskan, pemerintah menyiapkan dana Rp 9,5 triliun untuk pengadaan beras miskin (raskin) hingga Juli 2015. Saat ini, stok raskin pada posisi 1,4 juta ton dan kebutuhan raskin secara nasional 2,78 juta ton.
"Stok raskin selama satu tahun sudah disiapkan pemerintah melalui APBN, baik yang sudah dibeli maupun yang belum," ujar Mensos.
Mensos Khofifah Indar Parawansa mengaku mendapat jaminan dari Dirut Perum Bulog, bahwa jika ditemukan pada raskin di bawah standar atau jelek, bisa dikembalikan dan ditukarkan dengan beras yang baru dan berkualitas.
"Kalau masih ditemukan raskin di bawah standar, seperti berkutu, berbatu dan berwarna kuning agar warga penerima raskin menukarkan dan mengembalikan ke gudang divisi regional (divre) dan sub divre Perum Bulog terdekat," kata Khofifah.
Menurut Mensos, Raskin diberikan kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran karena setiap keluarga berhak mendapatkan 15 kilogram beras tiap bulan dengan harga tebus 1.600 per kilogram.