Longsor Intai Keselamatan Warga, Warga Setu Diungsikan

 Warga di Keranggan berkemas untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga di Keranggan berkemas untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hendra

detaktangsel.com SETU-Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, telah menimbulkan kepanikan bagi sejumlah warga RT 06/02 yang bermukim dibibir tebing kawasan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 Akibatnya, 5 dari 6 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya berjarak hanya bebeberapa meter dari pinggiran tebing setinggi 15 meter itu, terancam kehilangan tempat tinggalnya. Sebab, rumah yang mereka tempati sejak puluhan tahun itu, kini dalam bidikan longsor yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

Diungkapkan Sanusi (53), dirinya tidak memungkiri bahaya ancaman longsor yang mengintai tempat tinggalnya ini bisa saja terjadi. Apalagi, saat ini beberapa dinding dan lantai rumah tetangganya sudah ada yang mengalami retak-retak dengan kelebaran mencapai 3-5 centimeter. "Kejadiannya tadi malam, malam Selasa (8/5/2017) kemarin, pas hujan deras kemudian terdengar suara krek-Krek pada dinding rumah warga. Setelah di cek, ternyata rumah tetangga dindingnya retak," katanya menjelaskan kepada wartawan, Selasa (9/5/2017).

Sanusi menceritakan, retakan dinding rumah juga berlanjut hingga pada Selasa pagi. Akan tetapi, retakan tak hanya terjadi pada dinding dan lantai keramik rumah milik warga, namun, retakan juga terjadi pada tanah dan jalan setapak yang yang ada di pemukiman tempat tinggalnya. "Kejadian ini sebelumnya sudah kita sampaikan ke pihak kelurahan untuk dicarikan solusinya, karena kami khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," Sanusi menambahkan.

Sementara Toto Budiarsa, warga yang tembok rumahnya paling parah mengalami retak itu mengatakan, pada saat terdengar suara 'kreekkk' dia dan keluarganya berada didalam rumah. Kemudian, Toto pun mencari asal-usul suara yang terdengar seperti suara benturan dari benda keras ini. "Saya panik, ternyata dinding yang ada diatas pintu kamar tengah sudah retak. Lantai didalam rumah juga pecah hingga tanahnya terlihat," ungkapnya.

Takut terjadi sesuatu yang dapat membahayakan keluarganya, Toto bersama anak istrinya pindah ke rumah orang tuanya yang berjarak beberapa meter dari rumah bercat kuning miliknya itu. "Tapi dirumah orang tua saya juga rumahnya sama, lantai dan dindingnya retak. Akhirnya kami putuskan untuk sementara ngungsi kerumah saudara," bebernya.

Ketua RW 02, Madsuki menjelaskan bahwa hingga siang ini dirinya sudah sepuluh kali mendengar suara seperti benda patah yang berasal dari dalam rumahnya itu. Ia juga sudah mengatakan agar jaringan kabel PLN yang terhubung ke rumah-rumah warga segera diputus. Lebih lanjut Madsuki menuturkan, dirinya juga sudah menginstruksikan warga supaya mengungsi ke rumah saudaranya yang dianggap aman. "Ini kan himbauan dari pihak kelurahan dan dinas yang ada di Tangsel supaya warga segera ngungsi," singkat Madsuki.

Kepala BPBD Tangsel, Chaerudin menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri serta dinas terkait lainnya untuk melakukan monitoring jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita pantau terus selama 24 jam, yang penting saat ini warga harus dievakuasi dulu dan ditempatkan pada lokasi yang aman. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," tandasnya.

Pantauan dilokasi, nampak sejumlah warga mulai mengemasi dan mengangkat barang-barang dari dalam rumah yang dinyatakan rawan bencana ini. Sementara pada sekitar rumah yang keramik dan dindingnya mengalami retak ini, mulai dipasangi garis polisi oleh Polsek Cisauk. 

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online