Hasil pantauan, buku paket dan LKS dengan 64 halaman yang dianggap seronok tersebut yakni buku refersni Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) teruntuk siswa kelas 5 SD/MI semester 1. Di halaman 50 dan 53 pada bab 5 menjelaskan budaya hidu sehat. Anehnya pada pendalaman materi membahas materi menjaga kesehatan alat kelamin dan bentuk-bentuk pelecehan seksual.
Dalam pembahasan bentuk pelecehan seksual tersebut ada kata-kata yang tidak sepatutunya. Seperti menyebutkan alat kelamin dan bagian sensitif secara vulgar.
"Ini yang menjadi persoalan, maksudnya melakukan pendidikan kesehatan. Namun yang terjadi menginspirasi karakter destruktiif," ujar Eny Suhaeni, Ketua DPK Tangerang kepada Detak Tangsel, Selasa (26/11).
Menurut Eny, semestinya buku tersebut tidak tersebar. Sebab pembahasannya terlalu vulgar. "Dinas Pendidikan harus menarik dan merevisinya, sebab ini menyangkut mutu pembuatan LKS. Sebab, jika referensinya saja sudah kacau, bagaimana mau bicara produk yang dihasilkan," katanya.
Dikatakan Eny Suhaeni, buku refernsi yang ditemukan tersebut tidak menutup kemungkinan juga tersebar luas di Kabupaten Tangerang.
"Harus segera ditarik, jangan sampai menjadi bahan pengajaran yang tidak mendidik sebab sangat seronok," tandasnya.
Sementara, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Teluknaga Suyadi saat dikonfirmasi, dirinya mengaku kaget atas adanya buku paket dikeluhkan wali murid SDN 2 Kampung Melayu itu.
"Belum ada laporan, tapi saya akan melakukan pengecekan kebenarannya ke sekolah yang bersangkutan," elaknya.
Ketika dihubungi lewat telpon seluler Kosrudin Kabid SD pada dinas pendidikan Kabupaten Tangerang merasa terkejut,dalam waktu dekat dinas pendidikan akan melakukan penyelidikan,"insya Allah kami akan segera mengecek ke SD kampung melayu 2,"tukasnya (vj)