Keberuntungan Airin sebagai Incumbent di Pilkada 2015 Tangsel

Keberuntungan Airin sebagai Incumbent di Pilkada 2015 Tangsel

detaktangsel.com EDITORIAL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan siap menyelenggarakan Pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Penyelenggaran Pemilihan daerah untuk Gubernur dan Bupati/Walikota serentak sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.

KPU sudah menetapkan sebanyak 224 Provinsi dan Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Serenak untuk gelombang 1 (pertama)pada Tanggal 9 Desember 2015.

Tangerang Selatan, kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang termasuk dalam 224 Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pilkada Serenak tahun 2015, dan kali ini merupakan pilkada ke-2 bagi kota yang bermottokan 'Cemore' Cerdas, modern, dan Religius.

Pada pilkada yang pertama Kota Tangerang Selatan Tahun 2010, dengan melewati dua kali tahapan pilkada dan langsung berhadapan dengan Mahkamah Konsitusi (MK), akhirnya terpilih dan dipimpin Walikota dan Wakil Walikota definitif yaitu pasangan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie.

Selama 5 tahun dipimpin duet Airin dan Benyamin, Kota yang dijuluki 'Kota Urban' banyak mengalami perkembangan pesat baik dari sisi Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, Bisnis Jasa dan Perdagangan serta bisnis property yang lagi menjamur saat ini. Bahkan tak dipungkiri sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan APBD meningkat dengan pesat melewati beberapa kabuapten/Kota di Banten.

Duet Airin dan Benyamin juga telah mengantar beberapa pejabat dan pengusaha berurusan dengan KPK dan Kejagung bahkan ada yang ke hotel Prodeo karena terlibat kasus Korupsi (KKN). Tangsel juga dikenal sebagai daerah "Zona Merah" istilah yang digunakan oleh pihak keamanan, dengan seringnya masuk Tim Densus 88 karena banyaknya jaringan teroris dan bahkan jaringan kelompok ISIS berdiam di Tangsel, masih maraknya peredaran Narkoba bahkan jaringan atau sindikat kelas Nasional dan Internasional berdiam di Tangsel, bahkan tempat penampungan TKI Ilega pun pernah digrebek aparat hukum di Tangsel, dan mungkin masih banyak sisi gelap bahkan kehidupan gelap pun jadi bagian dari Kota dengan ikon 'Anggrek' ini.

Kini, masyarakat Tangsel akan kembali menggelar pesta demokrasi dengan memilih Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada 2015. Suhu politik mulai meningkat ketika partai politik membuka penjaringan bakal calon Walikota, banyak bermunculan calon - calon walikota dari muka lama hingga muka baru dan tampak tidak adanya keraguan baik dari politisi, pengusaha, selebritis, tokoh masyarakat bahkan dari ormas tampil meramaikan bursa calon Walikota angsel tahun ini.

Airin Rachmi Diany kembali maju dalam pilkada 2015 ini sebagai Incumbent, tentunya dari sekian banyak kandidat cawalkot pasti akan menjadikan Airin sebagai lawan berat di arena petarungan pilkada nanti.

Airin sebagai Incumbent (pejabat yang tengah memerintah), maju sebagai Incumbent memiliki keuntungan dan peluang bisa memenangi petarungan pada pilkada Tangsel.

Peluang kepala daerah incumbent ternyata sangat besar, dari survey yang telah dilakukan pada Pilkada tahun 2006, ternyata dari 230 kepala daerah incumbent yang maju kembali sebagai calon kepala daerah, sebanyak 143 orang 62.17%) menang dan terpilih kembali sebagai kepala daerah. Sisanya, sebanyak 87 orang (37.83% ) kalah dari lawan lain.

Besarnya peluang Airin sebagai jika terpilih kembali ini tidak bisa dilepaskan dari keuntungan yang didapat oleh incumbent, baik keuntungan langsung maupun tidak langsung. Keuntungan langsung yang didapat oleh kepala daerah yang tengah menjabat adalah dalam bentuk popularitas. Popularitas adalah modal utama bagi kandidat yang maju dalam pemilihan langsung seperti Pilkada.

Pemilih pertama-tama akan memilih kandidat yang dikenal, paling tidak pernah didengar. Sebagus apapun kualitas dari kandidat tidak akan banyak membantu jikalau kandidat tidak dikenal oleh pemilih.

Aspek popularitas incumbent ini dengan mudah bisa didapat, seperti Foto-foto kepala daerah biasa ditempel di kantor-kantor kepala desa atau rumah-rumah penduduk. Nama kepala daerah juga tiap hari muncul di media lokal.

Airin sebagai incumbent merupakan satu- satunya tokoh yang cukup kuat (terutama dari segi popularitas) di Tangsel. Walaupin berbagai serangan tidak cukup menyurutkan pemilih untuk kembali memilih kepala daerah incumbent. Karena tidak ada tokoh alternatif lain yang sekuat kepala daerah incumbent.

Sementara keuntungan Tidak Langsung didapat oleh incumbent dari aktivitasnya sebagai kepala daerah. Kunjungan ke daerah, mengunjungi rumah masyarakat hingga meresmikan sebuah proyek pembangunan dapat dibungkus sebagai kampanye untuk mengenalkan diri kepada masyarakat. Semuanya itu bisa dilakukan secara legal dan tanpa perlu mengeluarkan uang.

Kunjungan dan berbagai bentuk kegiatan yang telah dianggarkan dan disetujui DPRD, sah atau legal digunakan. Staf dan karyawan juga bisa didayagunakan untuk membantu kemenangan incumbent. Kepala daerah incumbent yang "kreatif" bisa merancang berbagai program (terutama menjelang pemilihan) yang bisa mengesankan dirinya sebagai kepala daerah yang berhasil dan peduli dengan rakyat. Misalnya dengan merancang berbagai program yang populis seperti pembagian sembako gratis, bantuan pembangunan rumah ibadah, bedah rumah, balai warga dan sebagainya.

Kekuatan Patahana Airin dalam pilkada 2015 ini, tak bisa dipungkiri oleh lawan atau kandidat cawalkot di Tangsel, masih kecilnya popularitas lawan Airin Airin sebagi incumbent terlihat dengan tingkat elektibilitas Airin masih teratas mengalahkan kandidat lainnya seperti, Arsid, Wawamn Iriawan, Benyamin Davnie, Shaleh MT dan lainnya.

Apakah ada Politikus, Tokoh Nasional bahkan Selebritis bisa mengalahkan popularitas Airin Rachmi Diany sebagai Incumbent di Pilkada 2015 Tangsel ?

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online