Masalah Sampah Di Sejumlah Pasar Di Tangsel, DKPP Berharap Semua Pihak Ikut Terlibat

Pemandangan sampah di Pasar Ciputat. Pemandangan sampah di Pasar Ciputat.

detaktangsel.com CIPUTAT -- Masalah sampah yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini belum ada formula untuk menyelesaikannya. Sehingga, sampah masih menjadi permasalahan krusial bagi semua pihak.

Namun demikian, masyarakat tidak boleh membiarkan hal itu terus terjadi. Perlu ada jalan keluar untuk menyelesaikannya. Salah satunya keterlibatan masyarakat.

Masalah sampah, seperti yang terlihat di kawasan Pasar Ciputat yang keberadaannya semakin hari semakin semrawut. Terlebih pada saat pelaksanaan bulan puasa seperti sekarang ini. Peningkatan volume sampah semakin bertambah, hal ini disebabkan banyaknya konsumi oleh para pedagang di pasar tersebut.

Kepala Seksi Pengumpulan dan Pembuangan Sampah pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Wismansyah. Ia menuturkan, perlu ada pengolahan sampah di kawasan pasar supaya dapat tertangani dengan baik dengan cara memilah-milah antara sampah organik dan an-organik.

"Idealnya di Pasar Ciputat harus punya area komposting sampah tersendiri," kata Wismansyah, kemarin.

Disebutkan Wismansyah, sampah di pasar kebanyakan organik terdiri dari sisa sayuran dan sebagainya. Hal ini, menurutnya, berpotensi besar untuk komposting yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Bahkan, dapat dijual belikan kepada para pembudidaya tanaman.

"Manfaat dari komposting adalah untuk mengurangi beban transportasi dari pasar ke Cipeucang," tambah ia Wisman.

Jika cara itu berjalan, maka secara otomatis sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang akan berkurang. Ia pun menyoroti pembuangan sampah baik pedagang dan masyarakat belum sepenuhnya membuang pada tempat yang telah disediakan, padahal sudah ada bak truk untuk pengangkutan sampah.

Terpisah, Kabid Kebersihan pada DKPP Tangsel Yepi Suherman menambahkan, untuk mengangkut sampah per hari dari Tangsel, pihaknya mengerahkan armada pengangkut sampah sebanyak 45 unit. Hal itu masih dibantu oleh mobil jenis pick up berjumlah 32 unit. Rata-rata, kata Yepi, dua jenis kendaraan tersebut dalam sehari bolak-balik ke Cipeucang mengangkut membuang sampah.

Semestinya, menurut Yepi, masyarakat harus memilah sampah terlebih dahulu sebelum sampah tersebut di buang ke TPS sehingga armada pengangkut sampah tidak bolak-balik dan dua cukup sekali saja armada DKPP membuang sampah ke Cipeucang.

"Per hari 250 ton sampah masuk ke Cipeucang. Jika dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah otomatis daya angkut yang masuk ke TPA akan menyusut. Kami sangat mengharapkan sekali," beber Yepi.

Untuk itu, Yepi menghimbau kepada pedagang dan masyarakat di kawasan Pasar Ciputat dan di pasar-pasar lainnya agar menjaga kebersihan sekitar. Jangan sampai sampah selalu berceceran meski sudah disiapkan tampat sampah.

"Jika ini masih terjadi dapat mencerminkan pola masyarakat belum sepenuhnya sadar menjaga kebersihan," pungkas Yepi.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online