Sikap Nasionalisme dan Patriotik Pahlawan, Contoh Tauladan Membangun Bangsa dan Negara

Sikap Nasionalisme dan Patriotik Pahlawan, Contoh Tauladan Membangun Bangsa dan Negara

detaktangsel.com SERPONG - Ribuan orang dari berbagai elemen di Kota Tangerang Selatan mengikuti upacara detik-detik Proklamasi Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Bertindak selaku Komandan Upacara adalah Komandan Koramil 19 Pondok Aren, Kapten (Arh) Didik Wahyudi, berlangsung hikmad.

Walikota Airin Rachmi Diany bertindak selaku Inspektur Upacara dalam pidato resminya mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan dan pejuang kemerdekaan adalah contoh. Sikap nasionalisme dan patriotik bisa dijadikan tauladan dari dua sisi. "Pertama, bahwa sesungguhnya yang dituntut dari kita semua adalah tindakan nyata, bukan hanya sekedar wacana, ide atau gagasan," katanya di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Senin, 17 Agustus 2015.

Menurutnya, tanpa ada tindakan nyata, gagasan, ide atau janji, sebagus apapun itu maka tidak akan memberikan kontribusi konkret. Bekerja, berbuat dan berkarya itulah kunci dari kemajuan serta perubahan. Kedua, dalam bekerja dan berkarya, satu fundamen yang tidak boleh dilupakan adalah konsistensi.

Walikota Airin terangkan, para pejuang kesuma bangsa memegang teguh prinsip konsistensi. Betapapun beratnya tantangan yang ada dihadapi, mereka tetap teguh untuk memperjuangkan kebenaran. Prinsip konsistensi ini harus diadopsi dalam menjalankan tugas dan peranan sehari-hari. Mereka yang selalu bekerja dengan penuh konsistensi inilah yang akan meninggalkan hasil karya (legacy) akan selalu diingat serta dilihat oleh generasi berikutnya.

airin

Pengabdian, semangat juang dan cita-cita para pahlawan sudah sepatutnya dijadikan inspirasi serta pemacu semangat dalam membangun Kota Tangerang Selatan. Karya yang penuh konsistensi dari para kesuma bangsa sudah selayaknya dijadikan cermin dalam mengisi kemerdekaan di wilayah ini. "Saat ini Kota Tangerang Selatan sudah menapaki usianya yang ke tujuh.

Dalam perspektif pembangunan di daerah, usia ini adalah usia transisi. Di mana sebuah daerah sedang berusaha melangkah dari tahap sebelumnya, yakni penyediaan layanan dasar ke tahapan berikutnya. Tahapan pemantapan dan pengembangan potensi," terang Walikota Airin.

Dipaparkannya, setiap tahapan memiliki sasaran, tujuan dan titik berat masing-masing. Setiap tahapan merupakan fondasi bagi tahapan berikutnya. Jika ingin beranjak ke tahapan berikutnya, maka tahapan sebelumnya harus segera diselesaikan. Walikota Airin menambahkan, mengawali dan memulai suatu pekerjaan bukanlah hal mudah. Pada tahap awal persoalan yang dihadapi adalah kondisi keterbatasan sumberdaya, kemampuan dan pilihan.

"Namun, tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Jika kita memiliki tekad, keyakinan, kemauan untuk bekerja dan doa yang sungguh-sungguh, tidak ada yang tidak mungkin," tambahnya.

aaaa

Pada kesempatan itu, Walikota Airin secara simbolis menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Joko Widodo kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah mengemban tugas selama 10, 20 dan 30 tahun. Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie merupakan salah satu penerima penghargaan atas pengabdiannya selama 30 tahun.

"Dengan perhargaan ini saya sangat bangga. Sebab di usia saya ini telah melewati puluhan tahun mengabdikan diri kepada masyarakat melalui kerja yang baik," ujar Wawali Ben. Menurutnya, penghargaan Satyalancana Karya Satya ini diterimanya tak lantas dari pengajuan diri. Melainkan harus melewati sistem penilaian dari lembaga kepegawaian terkait.

"Saya sudah mendapatkan ketiga kalinya ini, dari mulai sepuluh hingga ke tigapuluh tahun. Ini bagian usaha dari saya sebagai pegawai negeri untuk memberikan kerja yang terbaik kepada masyarakat," tambah ia. Sementara itu yang maju dipanggil secara simbolis diantarnaya adalah Ratnaningsih bertugas di Dinas

Pendidikan kategori selama 30 tahun mengabdi, dan Swardi salah satu guru SMPN 5 Tangsel dengan kategori mengabdikan diri selama 20 tahun. Lurah Pondok Karya, Kamaludin dengan kategori yang mengabdikan selama 10 tahun. Kasubag Keuangan pada Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Silvia Rosalina, dengan katergori pengabdian 10 tahun dan Dwi Suryani menjabat sebagai Sekretaris Camat Ciputat kategori mengabdi selama 20 tahun.

Selain pemberian penghargaan Satyalancana, pada kesempatan yang sama Pemkot juga memberikan piala lomba kebersihan bagi kantor kecamatan. Juara pertama diraih oleh Kecamatan Setu, Juara kedua diraih oleh Ciputat Timur dan Juara tiga adalah kecamatan Ciputat. Camat Ciptim, Durahman mengatakan di hari kemerdekaan ini mari jadikan perubahan mendasar untuk lebih baik.

Penghargaan ini bagian dari upaya serius untuk menunjukan hal yang terbaik kepada masyarakat. "Ini adalah momen penting untuk menuju perubahan kedepan. Penghargaan ini bagian dari perhatian Pemerintah Daerah agar jajaran yang ada dibawahnya selalu melakukan yang terbaik sehingga kedepan dapat menjadi contoh," pungkasnya. (ADVETORIAL)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online